Menikah adalah dambaan bagi banyak orang. Menikah diibaratkan seperti garis finish pada sebuah hubungan, padahal menikah adalah awal dari hubungan yang lebih serius. Mungkin kita sering mendengar kata-kata seperti ini, “Nikah, dong, tuh anaknya Bu Joko minggu depan mau nikah.” Menyebalkan memang, tapi kan pernikahan bukan balapan. Langgengnya sebuah pernikahan bukan diukur dari cepat atau lambatnya pernikahan dilakukan. Toh, kalau sudah jodoh pasti akan ada waktunya.

Menikah adalah hal yang sakral, menghabiskan waktu hidup bersama si dia selamanya. Menikah bukan tentang siapa cepat tapi siapa yang tepat. Untuk apa cepat-cepat kalau ternyata dia bukan orang yang tepat?. Perlahan tapi pasti, seharusnya itu yang perlu dilakukan bagi setiap pasangan yang memiliki rencana untuk menikah.

Sebenarnya gimana sih caranya supaya kita tahu kalau si dia adalah orang yang tepat? Ya...jawabannya ada di diri kamu. Pastikan dia memang orang yang mencintai kamu apa adanya, pastikan juga dia orang yang dapat menerima kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Jangan buru-buru terpancing emosi kalau ada teman yang baru pacaran sebentar sudah merencanakan pernikahan. Ingat, kriteria tepat menurut satu orang dengan orang lainnya berbeda, jadi ya yakinkan saja dirimu kalau si dia memang orang yang tepat. Seberapa lamanya hubungan yang kalian jalani, rasa tepat itu hanya kalian yang rasakan.

Melaksanakan pernikahan sekarang ataupun nanti, sepenuhnya pilihan kalian. Tidak perlu berlomba-lomba untuk menikah, siapa yang paling cepat tidak akan dapat hadiah. Jika garis finishnya adalah sama-sama menjadi pasangan yang bahagia, menikah sekarang ataupun nanti sama saja, asal bisa terus menjadi pasangan yang membahagiakan satu sama lain.