Dalam ikatan pernikahan, berbakti kepada suami merupakan kewajiban seorang istri. Suami merupakan imam dalam rumah tangga, suami merupakan pemimpin bagi istri dan anak-anaknya. Menaati segala perintah suami dalam kebaikan bisa mendapatkan banyak pahala dan menuntun kamu menjadi istri yang baik.
Rumah tangga diibaratkan sebagai sebuah kapal yang sedang mengarungi samudra luas. Kapal akan berhasil mengarungi samudra, apabila nakhoda dan awak kapal bekerja sama dalam menjalankan kapal agar tidak gampang terhempas ombak atau badai. Hal ini sama saja seperti kehidupan suami istri, dimana istri harus mengikuti suami agar rumah tangga bisa berjalan dengan harmonis.
Mungkin banyak anak muda, calon istri yang belum mengetahui bagaimana cara untuk berbakti kepada suami. Sebenarnya banyak loh cara yang bisa kamu lakukan untuk berbakti kepada suami kamu.
Walaupun sudah berstatus suami istri, perdebatan pasti ada. Perdebatan yang berkepanjangan berpotensi menimbulkan ketegangan dan konflik. Seorang istri hendaknya tidak mendebat suami dalam hal-hal yang tidak perlu.
Taat pada suami adalah kewajiban. Namun demikian apabila perintah suami bertentangan dengan syara’, seorang istri dapat mengajukan keberatan dengan tetap mengedepankan kesopanan dan cara yang baik dalam menolaknya.
Konteks rasa malu yang dibahas adalah berkaitan dengan hal positif, seperti malu ketika berpenampilan tidak menarik; atau malu berperilaku buruk, dan sebagainya.
Seorang istri hendaknya mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatakan suaminya. Jika bermaksud memotong pembicaraannya sebaiknya meminta persetujuannya terlebih dahulu.
Beberapa cara berbakti diatas dapat kamu pahami yang nantinya bisa kamu terapkan dalam menjalankan rumah tangga. Suami dan istri harus bisa saling menghargai dan menghormati keberadaan satu sama lain agar rumah tangga harmonis.
Bagikan Artikel ini